Pemprov DKI Jangan Tebang Pilih Soal Penertiban Alih Fungsi Kawasan

oleh -216 Dilihat

Jakartasiaranpost.id- Petugas gabungan yang berjumlah 270 Petugas Pol PP, aparat Kepolisian Brimob TNI/Polri dan juga petugas P2TL PLN cabang Bandengan Utara mengawal jalannya pembongkaran yang dilakukan oleh petugas PPSU, tidak lama kemudian datang juga alat berat mobil Backhoe dari Sudin rata air Jakarta Utara.

Menurut salah satu warga Darmansyah, pembongkaran ini bukan progam Pemkot Jakarta Utara tapi diduga pembongkaran ini ada pesanan dari pihak perusahaan tertentu . Kenapa tidak adil, ini dikarenakan kok hanya hunian kami yang dibongkar sedangkan lahan yang di pakai untuk parkiran motor pekerja pabrik tertentu itu kami tanyakan, itu kenapa tidak bongkar juga?. Sedangkan mereka pihak perusahaan tersebut sama menempati lahan seperti kami. Apalagi lahan tersebut berani memasang kanopi penutup yang memakai lahan milik saluran air pembuangan limbah got seperti hunian kami yang juga yang dibongkar milik Pemkot Jakarta Utara.

” Kami meminta kepada pihak Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Utara turut berlaku adil juga kepada kami.Kalau memang lahan yang kami tempati tidak layak dan mengganggu kenapa parkiran motor milik perusahaan tersebut tidak dibongkar ?.Ada apakah atau ada kekuatan hukum yang melindungi parkiran dari diduga pihak CV. Jaya Abadi sehingga lahan parkiran motor yang berada di atas saluran got milik Pemkot tidak dibongkar. Kalau memang adil, seharusnya itu juga harus di bongkar sama seperti mereka membongkar hunian kami “, ucapnya.

Ditempat yang sama Yuli mengatakan, akan kemana kami tinggal setelah pembongkaran ini. Kami sudah tidak punya tempat tinggal lagi ,sedangkan kami warga disini tidak mendapatkan ganti rugi sepersen pun dari pihak Pemkot Jakarta Utara. Tolong Bapak /Ibu pejabat yang terhormat, manusiakan lah kami serta berilah kami uang kerohiman yang pantas untuk kami bisa menyambung hidup keluarga kami dan tempatkan lah kami di rumah susun milik Pemda DKI.

” Karena untuk ngontrak rumah kami tidak ada biaya ataupun uangnya sama sekali. Untuk itu kami akan tetap tinggal di lokasi penggusuran ini sampai ada kebijakan buat kami dari pihak Pemkot Jakarta Utara. Karena mau kemana kami tinggal sedangkan anak kami bersekolah tidak jauh dari tempat kami tinggal dan untuk mengontrak tempat baru pun kami tidak ada dananya “, jelasnya.

” Perlu diketahui juga, saya mempunyai tiga orang anak yang masih kecil- kecil yang masih membutuhkan biaya sekolah, biaya hidup kami sekeluarga. Tolong pikiran nasib warga disini dan pikirkan warga yang terdampak penggusuran ini, ” ucapnya kepada awak Media.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.