Bogor-, Siaran Post.id – Puasa adalah salah satu rukun Islam yang utama, yang dilaksanakan selama bulan Ramadan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, puasa juga menjadi momentum penting untuk merasakan dan memahami makna kesabaran, pengendalian diri, dan rasa syukur.
Salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari tradisi berbuka puasa adalah mengonsumsi kurma, yang sudah menjadi kebiasaan turun-temurun di kalangan umat Islam. Namun, mengapa kurma begitu istimewa sehingga dijadikan sunah dalam berbuka puasa?
1. Mengikuti Tuntunan Rasulullah SAW
Salah satu alasan utama mengapa kurma menjadi sunah saat berbuka puasa adalah karena Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memulai berbuka dengan buah ini. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, disebutkan bahwa:
“Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa butir kurma basah sebelum shalat. Jika tidak ada kurma basah, beliau berbuka dengan beberapa butir kurma kering. Jika tidak ada kurma kering, beliau minum beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Hadits ini menunjukkan betapa Rasulullah SAW sangat menyukai kurma sebagai makanan pertama yang dikonsumsi saat berbuka puasa. Mengikuti sunah ini tidak hanya merupakan bentuk ibadah, tetapi juga cara untuk meniru kebiasaan dan amalan baik yang dilakukan oleh Nabi.
2. Manisnya Kurma Memberikan Energi Instan
Ketika berpuasa, tubuh kita tidak menerima asupan makanan atau minuman selama berjam-jam. Hal ini menyebabkan kadar gula darah turun, sehingga tubuh membutuhkan sumber energi yang cepat diserap begitu waktu berbuka tiba.
Kurma, dengan kandungan gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa, memberikan dorongan energi instan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan gula alami ini mudah diserap oleh sistem pencernaan, sehingga dengan memakan kurma, tubuh dapat segera kembali berenergi tanpa merasa lelah atau lesu.
Rasa manis alami dari kurma ini juga sangat disukai, dan bisa mengembalikan tenaga yang hilang tanpa menimbulkan lonjakan gula darah yang drastis seperti halnya gula olahan. Oleh karena itu, kurma merupakan pilihan yang tepat untuk memulai berbuka puasa dengan sehat.
3. Kurma Mudah Dicerna
Setelah seharian penuh berpuasa, perut kita dalam keadaan kosong dan lambung memerlukan makanan yang ringan dan mudah dicerna. Kurma memiliki tekstur lembut dan kandungan serat yang tinggi, membuatnya sangat ideal untuk dikonsumsi saat perut kosong.
Serat ini juga membantu dalam mengatur pencernaan dan mencegah sembelit, yang kadang bisa terjadi setelah seharian berpuasa.
Selain itu, kurma tidak menyebabkan perut terasa penuh atau berat, sehingga memberikan ruang bagi makanan lain yang akan dikonsumsi setelahnya. Mengonsumsi kurma sebagai pembuka juga membantu menyiapkan lambung untuk menerima makanan berat tanpa menimbulkan gangguan pencernaan.
4. Sumber Gizi yang Kaya
Kurma tidak hanya memberikan energi cepat, tetapi juga kaya akan nutrisi penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh setelah berpuasa. Buah ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti kalium, magnesium, kalsium, vitamin B6, serta zat besi. Semua zat ini membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit tubuh dan mendukung fungsi organ-organ vital.
Kandungan potasium dalam kurma, misalnya, sangat penting untuk menjaga fungsi otot dan jantung, sementara magnesium membantu relaksasi otot setelah seharian beraktivitas. Oleh karena itu, kurma memberikan nutrisi yang lengkap dan mendukung pemulihan tubuh setelah berpuasa.
5. Menghidrasi Tubuh dengan Baik
Meskipun kurma terlihat seperti buah kering, kandungan air alami di dalamnya membantu menghidrasi tubuh dengan baik setelah berpuasa. Setelah seharian tidak minum, tubuh memerlukan cairan untuk mengembalikan hidrasi.
Kurma, meski mengandung gula, juga memiliki cukup cairan dan elektrolit yang membantu tubuh mendapatkan kembali keseimbangan cairan.
Rasulullah SAW juga menganjurkan meminum air putih setelah mengonsumsi kurma saat berbuka, sehingga tubuh mendapatkan kombinasi yang sempurna antara energi dari gula alami dan hidrasi yang cukup untuk mengembalikan vitalitas tubuh.
6. Mengandung Antioksidan yang Melindungi Tubuh
Kurma kaya akan antioksidan, seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik, yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas dan kerusakan sel. Antioksidan ini penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, terutama setelah berpuasa, di mana tubuh mungkin sedikit lebih rentan terhadap serangan penyakit.
Dengan mengonsumsi kurma, tubuh mendapatkan perlindungan tambahan yang membantu melawan infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
7. Simbol Kebersamaan dan Kesejahteraan
Mengonsumsi kurma saat berbuka puasa juga memiliki makna simbolis yang kuat dalam tradisi Islam. Kurma sering kali dikaitkan dengan kebersamaan, kesejahteraan, dan kelimpahan rezeki.
Buah ini telah menjadi bagian integral dari budaya Timur Tengah dan banyak negara Muslim lainnya, di mana berbagi kurma dengan keluarga, teman, atau tetangga saat berbuka puasa menjadi tradisi yang mempererat tali persaudaraan.
Bahkan di masa Rasulullah SAW, kurma sering dijadikan hadiah atau makanan yang dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, menjadikannya simbol kebaikan dan kebersamaan.
Kurma menjadi salah satu sunah saat berbuka puasa karena mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW, serta karena manfaatnya yang luar biasa bagi tubuh setelah berpuasa.
Dengan kandungan gula alami yang memberikan energi instan, serat yang baik untuk pencernaan, serta berbagai vitamin dan mineral yang membantu pemulihan tubuh, kurma adalah pilihan yang sempurna untuk memulai berbuka dengan cara yang sehat dan bermanfaat.
Selain itu, kurma juga membawa makna simbolis dalam kebersamaan dan kesejahteraan, menjadikannya lebih dari sekadar buah biasa, melainkan makanan yang penuh berkah dalam tradisi Islam.
Dengan mengonsumsi kurma, umat Muslim tidak hanya meniru Rasulullah SAW, tetapi juga mendukung kesehatan tubuhmereka dengan cara yang sederhana namun efektif.