Siaran Post.id – Rabun jauh, atau miopia, adalah kondisi yang membuat mata sulit untuk melihat objek yang berada jauh. Bagi banyak orang, solusi umum untuk rabun jauh adalah dengan menggunakan kacamata berlensa minus.
Lensa ini membantu memfokuskan cahaya yang masuk agar tepat pada retina, sehingga penglihatan menjadi lebih jelas. Namun, bagi sebagian orang, terutama anak-anak, memakai kacamata mungkin dianggap merepotkan.
Ada pertanyaan yang sering muncul: apakah ada cara lain selain memakai kacamata untuk mengatasi rabun jauh? Beberapa orang bahkan mencoba meminum jus wortel setiap hari dengan harapan bisa memperbaiki kondisi mata.
Namun, perlu diketahui bahwa miopia bukan disebabkan oleh kekurangan nutrisi yang terkandung dalam wortel, sehingga makan wortel tidak akan mengurangi minus pada mata. Ada metode lain yang lebih efektif untuk menangani kondisi ini.
Dua metode yang sering digunakan untuk menangani rabun jauh selain kacamata adalah Ortho-K dan Lasik. Kedua metode ini bertujuan untuk mengubah kelengkungan kornea agar cahaya dapat difokuskan tepat pada retina.
Ortho-K melibatkan penggunaan lensa kontak keras yang dipakai saat tidur untuk secara perlahan membentuk ulang kornea, sedangkan Lasik menggunakan sinar laser untuk mengubah bentuk kornea secara permanen.
Memilih metode yang tepat untuk menangani rabun jauh tergantung pada kondisi masing-masing individu. Konsultasi dengan dokter mata sangat disarankan untuk menentukan apakah Ortho-K atau Lasik lebih cocok bagi Anda atau anak Anda.
Bagi anak-anak, penggunaan kacamata sering kali merupakan pilihan yang terbaik dan aman.Menglansir dari unggahan youtube Rumah sakit Harapan Bunda pada tanggal 18 November 2023 Oleh dokter I.B.Gede Wirastama, Sp.M(K) menyampaikan tentang mencegah rabun jauh pada anak seperti berikut ini:
1. Penggunaan Kacamata untuk Anak dengan Rabun Jauh
Untuk anak-anak yang didiagnosis dengan rabun jauh, penggunaan kacamata sangat dianjurkan. Meskipun beberapa orang tua mungkin merasa kasihan melihat anak mereka harus memakai kacamata, pada kenyataannya, banyak anak yang justru merasa lebih bahagia setelah memakai kacamata. Dengan penglihatan yang lebih jelas, mereka dapat lebih menikmati aktivitas sehari-hari, baik di sekolah maupun saat bermain.
2. Pilihan Pengobatan Alternatif: Ortho-K dan Lasik
Bagi mereka yang ingin menghindari penggunaan kacamata, Ortho-K dan Lasik bisa menjadi alternatif. Ortho-K melibatkan penggunaan lensa kontak keras yang dipakai saat tidur untuk mengurangi minus secara bertahap. Sementara Lasik adalah prosedur yang menggunakan sinar laser untuk merubah bentuk kornea, membuatnya lebih datar atau lebih cekung, sehingga fokus cahaya kembali tepat pada retina.
3. Pentingnya Aktivitas Luar Ruangan untuk Mencegah Rabun Jauh
Mencegah rabun jauh pada anak bisa dimulai dengan meningkatkan aktivitas luar ruangan. Penelitian menunjukkan bahwa paparan sinar matahari, khususnya sinar ultraviolet, dapat mengurangi risiko perpanjangan aksis bola mata yang menyebabkan rabun jauh. Oleh karena itu, dorong anak-anak untuk bermain di luar ruangan, seperti bermain sepeda atau layangan, setidaknya dua jam setiap hari.
4. Mengatur Waktu Penggunaan Gadget
Paparan layar gadget yang berlebihan juga menjadi faktor risiko rabun jauh. Menurut rekomendasi WHO, setiap 20 menit menatap layar, disarankan untuk beristirahat sejenak selama 20 detik dengan melihat objek yang jauh. Langkah sederhana ini bisa membantu mengurangi ketegangan mata dan mencegah perkembangan rabun jauh, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara menangani dan mencegah rabun jauh, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menjaga kesehatan mata sejak dini.
Penggunaan kacamata, pilihan pengobatan alternatif, serta pola hidup yang sehat adalah kunci untuk memastikan mata anak tetap sehat dan penglihatan mereka tetap tajam. Mata yang sehat memungkinkan anak untuk belajar lebih baik, bermain lebih aktif, dan menjalani hidup dengan lebih bahagia